DINUSFEST 2020

DEBATE COMPETITION

PENGERTIAN UMUM

  • Kompetisi ini diselenggarakan oleh Udinus Debating Community Semarang.
  • Kompetisi ini bernama Dinus Fest Debating Competition.
  • Kompetisi ini merupakan kompetisi tingkat Jawa Tengah.
  • Kuota peserta kompetisi terbatas, yang otomatis akan ditutup ketika telah terpenuhi.

DEBATE COMPETITION

  • Ketentuan Perlombaan
  • Kompetisi debat ini menggunakan sistem debat Parlemen Asia (Asian Parliamentary Debate).
  • Kuota seluruh peserta adalah 12 tim, yang akan otomatis ditutup ketika telah terpenuhi.
  • Setiap institusi maksimal hanya boleh mengirim 2 tim.
  • Peserta terdiri dari siswa SMA/SMK dengan kategori sesuai pada ketentuan peserta.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Lomba

  • Kompetisi ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 Januari 2020 di Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
  • Pada hari Sabtu, 11 Januari 2020 dilaksanakan Temu teknis.
  • Pada hari Rabu, 22 Januari dilaksanakan babak penyisihan, Semi Final (babak 4 besar), dan Grand Final (perebutan Juara 1 dan debat perebutan juara 3)

Peserta

  • Kompetisi ini diselenggarakan bagi siswa SMA/SMK se-Jawa Tengah.
  • Satu tim terdiri dari 3 mahasiswa/siswa dari institusi yang sama yang bertugas sebagai debater. Tidak ada debater cadangan.
  • Komposisi tim tidak dapat diubah sejak hari Temu Teknik dilaksanakan.
  • Apabila ketika perlombaan berlangsung salah satu peserta sakit dan atau dengan alasan yang diluar kehendak sehingga peserta tidak dapat menghadiri sesi debat, maka diberlakukan Iron Man Policy.
  • Iron Man Policy adalah kebijakan untuk memperbolehkan salah satu dari anggota tim untuk melakukan peran ganda untuk menggantikan peran pembicara yang tidak dapat hadir.
  • Skor pembicara yang digantikan akan diberikan nilai terendah berupa angka 0, namun dalam tim skor nilai yang diberikan merupakan nilai normal sesuai dengan penampilan pembicara yang bertugas sebagai Iron Man.
  • Iron Man Policy hanya berlaku pada babak penyisihan 1,2, dan 3.
  • Tim yang tidak dapat menghadiri babak eliminasi karena alasan apapun termasuk poin (4) dinyatakan kalah pada babak tersebut.

Sistem Perlombaan

  • Sistem debat ini menggunakan sistem Debat Parlemen Asia (Asian Parliamentary System).
  • Dalam sebuah perdebatan terdapat 2 tim yaitu tim Pro dan Kontra.
  • Satu tim terdiri dari 3 pembicara yaitu pembicara pertama, pembicara kedua, dan pembicara ketiga.
  • Pembicara pertama atau pembicara kedua harus memberikan pidato rangkuman sebagai pembicara simpulan (Reply Speaker) di akhir debat. Pembicara ketiga tidak diperbolehkan menjadi pembicara simpulan.
  • Alur giliran pembicara digambarkan dalam ilustrasi berikut ini:

  • Pembicara pertama disebut Prime Minister/Leader of Opposition.
  • Pembicara kedua disebut Deputy Prime Minister/Deputy Leader of Opposition.
  • Pembicara ketiga disebut Governmnet Whip/Opposition Whip.
  • Pembicara simpulan disebut Reply Speaker.
  1. Masing-masing pembicara pertama, kedua, dan ketiga diberikan waktu selama 5 menit 20 detik untuk menyampaikan
  2. Pembicara simpulan/reply speaker diberikan waktu 3 menit 20 detik untuk menyampaikan menyampaikan
  3. Apabila pembicara menyampaikan pidatonya melebihi waktu yang ditentukan, pidato yang bersangkutan dapat langsung diberhentikan oleh juri atau
  4. Argumen yang disampaikan di luar waktu yang telah ditentukan tidak akan dinilai oleh juri dan tidak akan mempengaruhi pertimbangan juri dalam membuat keputusan.
  5. Pembicara diperbolehkan untuk memberikan POI (Point of Interuption) kepada pihak lawan.
  6. Durasi penyampaian POI tidak boleh lebih dari 15
  7. Apabila telah melebihi waktu 15 detik, maka pihak lawan yang memberikan POI wajib berhenti atau diberhentikan oleh time keeper.
  8. Sebelum debat dimulai, peserta diberikan waktu untuk mempersiapkan argumen (case building).
  9. Pada Prepared Motion (mosi yang telah dipersiapkan sebelumnya), peserta akan diberikan waktu 15 menit untuk mempersiapkan argumen terkait mosi yang telah didapatkan.
  10. Pada Impromptu Motion mosi yang diberikan bersifat Impromptu. Peserta akan diberikan waktu masing-masing 20 menit pada babak penyisihan dan 30 menit pada babak eliminasi untuk mempersiapkan
  11. Peserta dilarang berkomunikasi dengan orang lain selain rekan satu tim saat persiapan (case building)
  12. Peserta dilarang mengakses informasi apapun melalui internet saat proses persiapan (case building) sedang
  13. Peserta diperbolehkan membawa materi yang telah dipersiapkan sebelum sesi persiapan (case building) dimulai berupa buku, cetakan materi, koran,
  14. Peserta hanya diperbolehkan membawa catatan tangan ketika sedang menyampaikan pidatonya di podium.
  15. Ketika menyampaikan pidatonya peserta hanya diperbolehkan membawa catatan tangan hasil case building.
  16. Peserta yang melanggar peraturan case building akan mendapatkan hukuman berupa; teguran dan permintaan maaf di depan
  17. Peserta yang melakukan pelanggaran yang sama untuk kedua kali akan di diskualifikasi.

Mosi Perdebatan

  • Mosi adalah topik khusus yang telah dipersiapkan oleh dewan juri yang akan diperdebatkan oleh tim pro dan kontra.
  • Mosi perdebatan dibuat berdasarkan berbagai isu-isu terkini dan relevan terkait banyak topik kehidupan yang ada.
  • Mosi perdebatan akan terbagi menjadi Prepared Motion dan Impromptu Motion.
  • Prepared Motion adalah mosi yang telah diberikan sebelum hari H perlombaan sehingga peserta dapat mempersiapkan berbagai argumen, analisis, dan contoh pendukung lainnya.
  • Impromptu  Motion  adalah  mosi  yang  diberikan  sebelum  waktu  case building dimulai.
  • Pada Impromptu Motion, peserta akan diberikan waktu bertanya kepada dewan juri. Peserta dapat bertanya terkait diksi mosi yang kurang dipahami.
  • Pertanyaan tersebut hanya dapat diajukan ketika peserta berada di dalam debate hall (ruang aula debat utama) sebelum waktu case building dinyatakan dimulai. Ketika mengajukan pertanyaan seluruh peserta wajib memperhatikan dengan seksama.
  • Pertanyaan terkait mosi yang ditanyakan diluar ruang debate hall dan ketika case building telah dimulai tidak akan ditanggapi oleh pihak juri.
  • Pada sesi debat di babak penyisihan terdapat 3 babak.
  • Pada 3 kali babak penyisihan ini seluruh peserta tanpa terkecuali menang atau kalah wajib mengikuti seluruh sesi debat hingga ketiga sesi tersebut selesai.
  • Dari 3 babak penyisihan akan terdapat 1 babak yang memainkan prepared motion dan 2 kali babak penyisihan yang memainkan impromptu motion.
  • Pada sesi Semi Final dan Grand Final akan menggunakan
  • Impromptu Motion.
  • Dalam setiap ronde (Semi Final dan Grand Final) akan langsung diberikan 1 mosi yang berbeda pada setiap sesi untuk diperdebatkan secara bersamaan pada satu sesi debat.

Detail Tugas Pembicara (Speaker Role)

Pembicara Pertama Pro:

  • Memberikan definisi dari mosi debat.
  • Menentukan arah/tujuan debat.
  • Mengidentifikasi issue yang terkait dengan mosi.
  • Memberikan, dan menjelaskan argumen yang pendukung tim yang akan disampaikan oleh pembicara pertama.

Pembicara Pertama Kontra:

  • Memberikan bantahan/sanggahan kepada argumentasi pembicara pertama dari tim pro.
  • Memberikan, dan menjelaskan argumen pembicara pertama.

Pembicara Kedua Pro/Kontra:

  • Memberikan bantahan/sanggahan kepada argumentasi/bantahan/sanggahan dari pembicara pertama tim lawan. Sanggahan yang diberikan merupakan sanggahan yang memiliki analisis baru yang berbeda dengan sanggahan yang telah disampaikan oleh pembicara pertama.
  • Dengan singkat mengemukakan kembali dasar fikiran dari tim.
  • Menjelaskan argumen yang akan disampaikan oleh pembicara kedua. Argumentasi yang diberikan tidak boleh sama dengan argumen yang telah disampaikan oleh pembicara pertama.

Pembicara Ketiga Pro/Kontra:

  • Memberikan bantahan/sanggahan kepada argumentasi/bantahan/sanggahan dari pembicara pertama dan kedua tim lawan.
  • Menguatkan kembali dasar argumentasi tim.
  • Meyimpulkan isu persoalan dari debat.
  • Menambahkan atau memperdalam penjelasan yang sudah disampaikan pembicara kedua dan pembicara pertama tetapi tidak diperkenankan membawa argumen baru.
  • Argumen baru adalah sebuah ide yang benar-benar bekum pernah dibahas oleh pembicara sebelumnya, dapat brupa teori baru, analisis filosofis baru maupun nilai pembenaran yang baru. Namun, analisis tambahan berupa contoh tidak termasuk dalam argumen baru. Jadi pembicara ketiga dapat menambahkan berbagai contoh-contoh yang relevan. Contoh tersebut akan sangat berguna apabila pembicara ketiga juga mampu menganalisis contoh tersebut.

Pembicara Simpulan

  • Pembicara simpulan hanya boleh disampaikan oleh pembicara pertama atau pembicara kedua dalam tim.
  • Pembicara ketiga tidak diperbolehkan menjadi pembicara simpulan.
  • Tugas pembicara simpulan adalah memberikan perbandingan keunggulan tim atas tim lawan.
  • Meyakinkan juri, bahwa tim conclusion speaker layak untuk memenangkan debat.
  • Tidak diperbolehkan membawa sanggahan ataupun argumen baru.

Juri

  • Juri adalah seorang average reasonable person dan globally informed citizen.
  1. Average reasonable person adalah seorang yang memiliki kemampuan rata- rata dalam menalar sebuah pernyataan yang diberikan ketika sesi debat.
  2. Globally informed citizen adalah seorang yang mengetahui wawasan umum dan global sehingga dapat secara umum membedakan validitas data-data yang diberikan ketika sesi debat.
  • Juri adalah sesorang yang telah memahami sistem debat Australian Parliemetary dan merupakan juri yang telah terakreditasi nasional pada sistem debat tersebut. Akreditasi nasional yang didapatkan merupakan hasil seleksi dan tes yang menandakan kualifikasi juri untuk menjuri di lomba debat Australian Parliementary.
  • Setiap sesi debat memerlukan juri dalam jumlah ganjil. Juri dapat berjumlah 1,3, dst.
  • Peserta berhak meminta penjelasan mengenai keputusan juri dan masukan demi perkembangan peserta.
  • Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  • Juri tidak akan memiliki hubungan tertentu dengan peserta yang dapat mengganggu unsur objektivitas penilaian.
  • Hubungan tertentu dapat berupa hubungan pribadi ataupun keterkaitan emosional lainnya.

Kriteria Penilaian

  • Peserta dinilai berdasarkan substansi debat: argumen yang berkualitas disampaikan dengan tata cara penyampaian dan metode yang mendukung.
  1. Argumen yang berkualitas adalah argumen yang memiliki penjelasan logis dan didukung dengan analisis contoh atau fakta pendukung yang kuat. Fakta ataupun data pendukung yang kuat hanya dapat menjadi acuan kemenangan apabila debater mampu menjelaskan hubungan data tersebut dengan argumen yang dibawakannya secara logis dan lengkap.
  2. Tata cara penyampaian dan metode yang mendukung adalah pembicara tidak memiliki masalah dalam menyampaikan argumen sehingga argumen yang disampaikan dapat dipahami.
  • Penilaian dewan juri menggunakan sistem Hollistic Assesment atau penilaian secara menyeluruh yang mengacu pada standard penilaian yang digunakan pada Asian Parliementary Debate. Dewan juri tidak akan menggunakan sistem penilaian yang membagi aspek penilaian menjadi persentase bobot pada aspek isi, metode, dan cara penyampaian.
  • Sebuah tim dapat memenangkan sebuah pertandingan debat apabila dinilai oleh juri memiliki substansi serta analisis yang lebih baik dibandingkan tim lawan terhadap sebuah mosi.
  • Seorang pembicara dinilai berdasarkan tugas-tugas yang telah dilaksanakan. Tugas-tugas pembicara adalah sebagai berikut:
  1. Pembicara pertama memiliki tugas untuk memberikan kontekstualisasi mosi, argumen yang cukup, dan sanggahan yang cukup (bagi pembicara pertama tim kontra).
  2. Pembicara kedua memiliki tugas untuk menyampaikan sanggahan terhadap argumen tim lawan dan argumen yang mendukung timnya. Argumen yang disampaikan oleh pembicara kedua harus berbeda dengan pembicara pertama.
  3. Pembicara ketiga memiliki tugas untuk memberikan sanggahan terhadap argumen tim lawan. Sanggahan dapat diberikan dengan metode perbandingan. Pembicara ketiga tidak diperkenankan membawa argumen baru dalam pidatonya.
  4. Pembicara balasan memiliki tugas untuk merangkum jalannya debat dan menguraikan secara singkat mengapa timnya menang pada perdebatan yang berlangsung berdasarkan substansi yang telah disampaikan sebelumnya. Pembicara balasan tidak diperkenankan untuk membawa substansi baru termasuk argumen ataupun sanggahan.

Tabulasi

  • Tabulasi akan menggunakan Online Tabulation oleh tim tabulator.
  • Tim yang memenangi sebuah ronde perdebatan ditentukan oleh satu atau lebih dari satu juri dalam angka ganjil.
  • Pada babak penyisihan 1 dan 2, tim pemenang debat diumumkan secara langsung melalui ulasan singkat oleh juri dalam ruangan debat.
  • Tim pemenang debat pada ronde 3 tidak akan diumumkan secara langsung oleh juri dalam ruangan debat melainkan setelah pengumuman tim yang lolos babak eliminasi.
  • Tim pemenang debat diberikan poin kemenangan (Victory Point) sebanyak 1 poin.
  • Tim yang kalah diberikan poin kemenangan (Victory Point) sebanyak 0 poin.
  • Penilaian pada sistem debat ini tidak mengenal sistem pemisahan nilai dalam bentuk persentase skor berdasarkan konten (matter), cara penyampaian (manner), dan pemanfaatan waktu (method).
  • Masing-masing pembicara 1-3 dinilai secara keseluruhan/holistic assesment
  • berdasarkan substansi argumen dan sanggahan dalam rentang nilai 69-81.
  • Pembicara balasan diberikan nilai dalam rentang 34-40.
  • Total nilai pembicara 1, 2, 3, dan pembicara balasan disebut dengan skor tim.
  • Selisih total skor pembicara disebut dengan margin.
  • Urutan tim terbaik pada babak penyisihan ditentukan oleh total poin kemenangan, total skor tim, dan total margin.
  • Pengundian lawan debat untuk babak penyisihan pertama dilakukan secara random melalui system tabulasi online.

Juara

  • Tim yang memenangi babak grand final dinobatkan sebagai pemenang/juara 1.
  • Tim yang kalah di babak grand final dinobatkan sebagai juara 2.
  • Juara 3 akan ditentukan melalui debat di babak final.
  • Pembicara yang mendapatkan total skor tertinggi di babak penyisihan akan dinobatkan sebagai pembicara terbaik.
  • Total skor tertinggi pada babak penyisihan dihitung tanpa melibatkan skor pembicara balasan.

 

Download Juklak/Juknis

id_IDIndonesian