Lomba debat Bahasa Indonesia ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Januari 2019.
Lomba ini khusus diadakan untuk mahasiswa aktif UDINUS maksimal semester 5.
Sistem Lomba
Sistem yang digunakan dalam lomba ini adalah Asian Parliamentary (AP) System.
Total peserta adalah 10 tim yang masing-masing tim terdiri dari 3 (tiga) orang. Tahapan lomba adalah sebagai berikut:
1. Babak Penyisihan.
Babak penyisihan untuk menentukan delapan tim terbaik yang berhak maju ke babak perempat final. Semua tim wajib mengikuti setiap babak tersebut.
2. Babak Perempat Final.
Babak ini diikuti oleh delapan tim pemenang babak penyisihan. Tim pemenang di masing–masing ruang akan maju ke babak semifinal.
3. Babak Semi Final
Babak ini diikuti oleh empat tim pemenang babak perempat final. Tim pemenang dari masing-masing ruang akan maju ke babak final. Dua tim yang kalah di babak ini akan menjadi juara tiga.
4. Babak Final
Babak ini merupakan babak puncak yang mempertemukan dua tim pemenang babak semifinal untuk menentukan juara 1 dan 2.
Kriteria Penilaian
Penilaian dalam Lomba ini mencakup:
1. Isi
Isi adalah logika argumentasi yang disampaikan oleh para pembicara, terlepas dari gaya bicaranya. Isi dinilai dari kekuatan logika, relevansi argumen, dan penggunaan data-data yang terkait dengan topik debat. Sanggahan terhadap argumentasi lawan juga bobot yang sama dengan argumen, yang harus dibuktikan logika serta relevansinya.
2. Gaya
Gaya adalah cara pembicara menyampaikan argumentasinya, menyangkut bagaimana pembicara mengontrol sikap tubuh, volume suara, kontak mata, dan variasi ekspresi untuk membuat pidatonya menarik dan enak didengarkan.
3. Strategi
Strategi menyangkut bagaimana pembicara memanfaatkan waktu yang diberikan dengan baik dan menggunakan strategi pembelaan dan perlawanan dengan baik. Struktur penyampaian juga termasuk dalam strategi.
MOSI DEBAT:
PENDIDIKAN
- Kami mendukung penggunaan metode ilegal untuk memberikan akses luas bagi pengetahuan (contoh: library genesis, sci-hub, hacking, penyebaran file dan buku tanpa ijin).
- Kami akan merubah kurikulum sekolah formal di Indonesia saat ini.
- Kami percaya bahwa versi mata pelajaran sejarah yang diajarkan negara melalui sistem pendidikan seharusnya tidak ditujukan untuk meningkatkan rasa bangga terhadap negara.
ISU INTERNASIONAL
- Kami percaya bahwa Rohingya seharusnya mengutamakan perjuangan untuk menjadi negara merdeka daripada memperjuangkan kewarganegaaran dan pengakuan dari Myanmar.
- Kami, sebagai PBB, akan memberikan Venezuela bantuan kemanusiaan tanpa syarat apapun.
- Kami percaya bahwa tanggung jawab PBB untuk melindungi lebih penting dari pada menghormati kedaulatan sebuah negara.